Daftar Isi
Dalam dunia jurnalistik, kecepatan dan akurasi seringkali menjadi dua hal yang saling berhadapan. Di era digital saat ini, kebutuhan akan informasi instan membuat banyak media berlomba-lomba untuk menjadi yang tercepat dalam menyampaikan berita. Namun, di balik itu muncul pertanyaan penting: apakah kecepatan lebih penting daripada akurasi, atau justru sebaliknya?
Perkembangan Jurnalistik di Era Digital
Perkembangan teknologi digital membawa perubahan besar pada dunia jurnalistik. Jika dulu masyarakat mengandalkan surat kabar, radio, atau televisi untuk mendapatkan berita, kini informasi tersedia seketika melalui portal berita online. Media seperti Detik.com, Kompas.com, Tribunnews.com, hingga Liputan6.com menyajikan berita dalam hitungan menit setelah sebuah peristiwa terjadi.
Tak hanya media swasta, pemerintah juga memanfaatkan portal digital sebagai sarana komunikasi publik. Situs resmi seperti kemenkeu.go.id atau djkn.kemenkeu.go.id menjadi contoh bagaimana instansi negara menggunakan kanal digital untuk menyampaikan informasi sekaligus membangun citra positif melalui transparansi.
Kemudahan ini memberikan keuntungan bagi masyarakat, yakni akses berita cepat dan luas. Namun, konsekuensinya, ada risiko berkurangnya kedalaman informasi karena tuntutan untuk segera menerbitkan berita.
Keunggulan dan Kekurangan Portal Digital
Penulisan berita melalui portal digital memiliki sejumlah kelebihan:
- Informasi bisa disebarkan dengan cepat.
- Jangkauan penerima berita lebih luas.
- Arsip berita mudah diakses kapan saja.
- Fleksibel untuk diakses melalui perangkat apa pun.
Namun, ada pula kekurangannya. Tekanan untuk selalu cepat membuat media terkadang mengorbankan kelengkapan dan ketelitian data. Akibatnya, berita yang disajikan mungkin aktual, tetapi tidak sepenuhnya akurat.
Pentingnya Akurasi dalam Penulisan Berita
Dalam komunikasi massa, keakuratan berita menjadi kunci utama. Wilbur Schramm, pakar komunikasi, menegaskan bahwa pesan harus disampaikan dengan cara yang jelas, menarik perhatian, relevan dengan pengalaman audiens, serta membangkitkan kebutuhan pembaca.
Sayangnya, sifat media digital yang satu arah membuat penulis tidak bisa langsung mengetahui reaksi pembaca. Oleh karena itu, wartawan dituntut untuk menyajikan berita yang matang dan akurat, agar kredibilitas media tetap terjaga.
Langkah-langkah penulisan berita akurat antara lain:
- Menemukan peristiwa penting yang aktual dan relevan.
- Mengumpulkan fakta melalui wawancara, observasi, atau dokumentasi.
- Mencatat poin penting dengan rumus 5W+1H, terutama menonjolkan unsur Why.
- Membuat kerangka berita berupa judul, teras, dan isi.
- Menulis teras berita yang ringkas, jelas, dan sesuai kaidah bahasa.
- Mengembangkan isi berita dalam paragraf singkat dengan ide tunggal.
- Menyunting berita untuk menghindari kesalahan fakta, ejaan, atau opini.
Proses ini memang memakan waktu lebih lama, tetapi hasilnya adalah berita yang komprehensif dan dapat dipercaya.
Menulis Berita Cepat, Apa Tantangannya?
Sebaliknya, dalam menulis berita cepat, tujuan utamanya adalah menyampaikan informasi secepat mungkin. Langkah-langkahnya meliputi:
- Memperhatikan dengan seksama jalannya peristiwa.
- Membuat poin-poin penting secara cepat.
- Tidak menunda waktu penulisan.
- Menentukan angle atau sudut pandang berita.
- Menyusun dengan pola piramida terbalik: informasi terpenting di awal.
Kelebihannya, berita cepat bisa segera memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Namun, risikonya adalah munculnya kesalahan pengetikan, data yang tidak lengkap, atau analisis yang dangkal.
Cepat vs Akurat: Mana yang Lebih Penting?
Dua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
- Berita akurat memberikan informasi lengkap dan mendalam, tetapi bisa terasa panjang dan membosankan bagi sebagian pembaca.
- Berita cepat menyajikan informasi ringkas dan langsung, namun rentan terhadap kesalahan dan kehilangan konteks penting.
Idealnya, jurnalis dapat menggabungkan keduanya: cepat dalam menyampaikan inti informasi, tetapi tetap akurat dengan verifikasi data.
Implikasi bagi Pembaca dan Media
Bagi pembaca, kecepatan informasi memberikan kepuasan instan, tetapi akurasi memberikan kepercayaan jangka panjang. Media yang terlalu sering salah dalam berita cepat bisa kehilangan kredibilitas. Sebaliknya, media yang terlalu lambat bisa ditinggalkan audiens yang haus informasi real-time.
Di era digital, kombinasi keduanya adalah kunci. Berita bisa dipublikasikan cepat dengan catatan “informasi sementara,” lalu diperbarui dengan detail lebih akurat setelah verifikasi.
Penutup
Perdebatan tentang memilih cepat atau akurat dalam penulisan berita akan selalu ada. Namun, yang jelas, tanggung jawab utama jurnalis adalah menyajikan informasi yang benar, relevan, dan bermanfaat bagi publik.
Kecepatan memang penting di era digital, tetapi akurasi adalah fondasi kepercayaan. Tanpa akurasi, kecepatan hanyalah sensasi sesaat yang bisa meruntuhkan reputasi media.
Jadi, apakah Anda lebih memilih membaca berita yang cepat atau berita yang akurat?
Sumber Artikel : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/
Sumber Gambar : https://strateginews.id/