Daftar Isi
BINUS University kembali menunjukkan komitmennya terhadap inovasi dan keberlanjutan dengan mengembangkan produk eco-enzyme serta menyelenggarakan kompetisi Sustainable Development Goals (SDGs) khusus untuk pelajar SMA. Inisiatif ini menjadi langkah nyata untuk membekali generasi muda dengan pemahaman sekaligus keterampilan yang berhubungan langsung dengan isu lingkungan global.
Apa Itu Eco-Enzyme?
Eco-enzyme merupakan cairan hasil fermentasi dari limbah organik seperti sisa sayuran, kulit buah, dan gula. Cairan ini terbukti memiliki banyak manfaat, mulai dari pembersih ramah lingkungan, pupuk organik, hingga pengendali hama alami.
Program bioteknologi BINUS memanfaatkan teknologi fermentasi untuk meningkatkan kualitas eco-enzyme sehingga lebih efektif dan aman digunakan masyarakat. Dengan pendekatan ilmiah ini, eco-enzyme diharapkan tidak hanya menjadi solusi lokal, melainkan juga berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi dampak limbah rumah tangga terhadap lingkungan.
BINUS dan Peran Pendidikan untuk Lingkungan
Sebagai salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia, BINUS University selalu menempatkan pendidikan sebagai sarana transformasi sosial. Melalui pengembangan eco-enzyme, BINUS ingin menunjukkan bagaimana ilmu bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk menjawab tantangan nyata, terutama krisis lingkungan dan keberlanjutan sumber daya.
“Generasi muda harus dibekali keterampilan aplikatif yang dapat memberi solusi nyata terhadap masalah lingkungan. Eco-enzyme adalah contoh sederhana tapi efektif,” ujar salah satu dosen Bioteknologi BINUS.
Kompetisi SDGs untuk Pelajar SMA
Selain riset, BINUS juga aktif menggelar kompetisi berbasis SDGs (Sustainable Development Goals) yang ditujukan bagi siswa SMA. Kompetisi ini dirancang agar para pelajar mampu menghubungkan ide-ide inovatif dengan implementasi praktis, baik dalam bidang teknologi, sosial, maupun lingkungan.
Para peserta ditantang untuk menciptakan proyek yang relevan dengan 17 tujuan SDGs, seperti:
- Energi bersih dan terjangkau,
- Kota dan komunitas berkelanjutan,
- Konsumsi dan produksi bertanggung jawab,
- Aksi iklim, serta
- Inovasi di bidang kesehatan dan pendidikan.
Melalui kompetisi ini, BINUS berharap siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam bentuk solusi kreatif yang berdampak pada masyarakat.
Menghubungkan Akademisi dan Generasi Muda
Program kompetisi ini bukan sekadar lomba biasa. BINUS menyediakan pendampingan dari dosen, praktisi, dan alumni untuk membimbing para peserta dalam mengembangkan ide mereka. Dengan begitu, para siswa bisa merasakan langsung atmosfer penelitian dan pengembangan yang biasanya hanya ditemui di perguruan tinggi.
Keterlibatan generasi muda sejak dini dalam proyek lingkungan dinilai sangat penting. Menurut laporan PBB, keterlibatan anak muda dalam isu keberlanjutan dapat mempercepat pencapaian SDGs global. Inilah yang menjadi alasan BINUS fokus pada pelajar SMA sebagai target utama kompetisi.
Manfaat Langsung bagi Pelajar
Kompetisi SDGs dan pengenalan eco-enzyme memberikan sejumlah manfaat nyata bagi siswa, antara lain:
- Peningkatan literasi lingkungan – siswa lebih memahami isu-isu ekologi dan keberlanjutan.
- Keterampilan riset dasar – belajar merancang, menguji, dan mempresentasikan proyek.
- Kreativitas dan inovasi – melatih kemampuan berpikir kritis dalam mencari solusi praktis.
- Jejaring akademik – terhubung dengan dosen, mahasiswa, dan komunitas yang memiliki visi serupa.
- Kesempatan beasiswa – peserta terbaik berpotensi mendapatkan akses lebih luas ke program pendidikan lanjutan di BINUS.
Eco-Enzyme sebagai Solusi Global
Pengembangan eco-enzyme di BINUS sejalan dengan tren global dalam mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis. Produk ini memiliki keunggulan:
- Ramah lingkungan – tidak meninggalkan residu berbahaya.
- Murah dan mudah dibuat – dapat diproduksi di rumah dengan bahan sederhana.
- Multifungsi – bisa digunakan untuk membersihkan lantai, menyuburkan tanaman, hingga mengendalikan serangga.
Dengan penelitian lebih lanjut, eco-enzyme bahkan berpotensi menjadi produk unggulan Indonesia yang bisa menembus pasar internasional.
Testimoni Peserta dan Harapan ke Depan
Salah satu peserta kompetisi SDGs tahun lalu mengungkapkan, “Saya jadi lebih paham bagaimana sampah dapur bisa diubah jadi sesuatu yang bermanfaat. Rasanya menyenangkan bisa ikut berkontribusi pada isu global.”
BINUS sendiri menegaskan bahwa program ini akan terus berlanjut setiap tahun dengan skala yang lebih luas. Harapannya, semakin banyak sekolah yang terlibat sehingga dampaknya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat.
Peran Universitas dalam SDGs
Keterlibatan BINUS dalam proyek ini menunjukkan bagaimana universitas berperan penting dalam mendorong pencapaian SDGs. Dengan pendekatan ilmiah, edukatif, dan partisipatif, perguruan tinggi dapat menjadi motor perubahan yang mempertemukan pengetahuan akademik dengan aksi nyata di lapangan.
Kesimpulan
Melalui riset eco-enzyme dan kompetisi SDGs, BINUS University tidak hanya mendidik generasi muda secara akademis, tetapi juga membentuk mereka menjadi agen perubahan bagi lingkungan. Inisiatif ini membuktikan bahwa inovasi bioteknologi bisa bersinergi dengan semangat keberlanjutan untuk menghadirkan solusi konkret bagi tantangan global.
Dengan keterlibatan pelajar SMA, masa depan keberlanjutan di Indonesia memiliki fondasi yang kuat. Dari limbah organik sederhana, lahirlah gerakan besar yang dapat membawa perubahan nyata bagi bumi dan masyarakat.
Sumber Artikel : https://edukasi.sindonews.com/
Sumber Gambar : https://edukasi.sindonews.com/