Site icon UnpriEdu

Literasi Digital SD Semakin Meningkat

Literasi

Jakarta, 29 Juli 2025 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia resmi meluncurkan program nasional Pelajar Melek Digital, sebuah inisiatif pendidikan digital bagi siswa kelas 4 hingga 6 sekolah dasar (SD) di seluruh Indonesia.

Program ini dirancang sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan akan literasi digital di kalangan generasi muda yang kini tumbuh di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi.

Mengapa Literasi Digital di Usia Dini Penting?

Di era internet dan perangkat cerdas, anak-anak sejak usia dini sudah terekspos berbagai konten digital. Namun, tanpa pemahaman yang benar, mereka berisiko terpapar hoaks, perundungan siber, hingga penyalahgunaan data pribadi.

Literasi digital bukan hanya soal bisa menggunakan gawai, tapi juga kemampuan berpikir kritis, bersikap etis, serta menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan produktif.

Tiga Pilar Program “Pelajar Melek Digital”

Program ini mengusung tiga fokus utama:

  1. Etika Digital dan Keamanan Siber
    • Siswa diajarkan prinsip dasar keamanan akun, mengenali hoaks, serta perilaku aman saat berinteraksi di internet.
    • Materi disesuaikan dengan usia pelajar dasar menggunakan pendekatan naratif dan permainan edukatif.
  2. Pemanfaatan Aplikasi Edukatif
    • Siswa diperkenalkan pada aplikasi interaktif seperti Kahoot, Canva Edu, dan Quizziz untuk pembelajaran menyenangkan dan kreatif.
    • Tenaga pengajar dibekali pelatihan intensif agar dapat mengintegrasikan aplikasi-aplikasi ini dalam kurikulum harian.
  3. Proyek Kolaboratif Antar Sekolah
    • Pelajar diberi kesempatan terlibat dalam proyek daring lintas wilayah, di mana mereka dapat saling berbagi karya, berdiskusi, dan menyelesaikan tugas kolaboratif.
    • Proyek ini juga melatih siswa berkomunikasi efektif dan menghargai keberagaman.

Uji Coba Berhasil di Jawa Barat

Sebanyak 20 sekolah dasar di Provinsi Jawa Barat menjadi pilot project selama tiga bulan awal 2025. Hasilnya menunjukkan:

Salah satu mentor dari SD di Cimahi menyatakan:

“Anak-anak bukan hanya makin melek teknologi, tapi juga lebih sadar risiko dan tanggung jawab di dunia maya.”

Peran Penting Pendidik dalam Pendampingan Digital

Program ini tak hanya menyasar siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas pendidik sebagai pendamping digital. Para fasilitator sekolah diberi pelatihan secara daring dan luring dalam bentuk:

Dengan begitu, mereka tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga fasilitator dan role model dalam penggunaan teknologi yang bijak.

Kementerian Dorong Integrasi ke Kurikulum Nasional

Kementerian menyatakan bahwa jika program ini terus menunjukkan dampak positif, “Pelajar Melek Digital” akan diintegrasikan ke dalam Kurikulum Merdeka secara nasional mulai 2026. Pendekatan ini selaras dengan visi Merdeka Belajar yang mendorong:

Tantangan dan Solusi Implementasi di Daerah 3T

Meski potensinya besar, program ini juga menghadapi tantangan serius di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), seperti:

Untuk itu, pemerintah menggandeng beberapa mitra swasta dan BUMN untuk menyediakan:

Dampak Lebih Luas: Mencetak Generasi Digital Berdaya

Lebih dari sekadar kemampuan teknis, program ini bertujuan membentuk karakter digital generasi muda yang:

Dengan bekal tersebut, pelajar Indonesia tak hanya akan menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta dan inovator di masa depan.

Kesimpulan: Langkah Strategis Menuju Transformasi Pendidikan Digital

Program “Pelajar Melek Digital” menjadi bukti bahwa transformasi pendidikan di Indonesia bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga kompetensi dan karakter pengguna teknologi itu sendiri.

Ketika siswa SD sudah diajak berpikir kritis, berkreasi, dan berkolaborasi secara digital sejak dini, maka Indonesia sedang memupuk generasi yang siap menjawab tantangan dunia abad ke-21—dengan kepala dingin, jari bijak, dan hati penuh semangat belajar.

Sumber Artikel : https://jurnalcahayaedukasi.com/
Sumber Gambar : https://guruinovatif.id/

Exit mobile version