Di tengah perubahan cepat dunia kerja yang semakin menuntut adaptasi tinggi, sebuah startup lokal di Indonesia berhasil menarik perhatian dengan menghadirkan solusi inovatif. Startup ini fokus untuk menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan kebutuhan industri, menghubungkan mahasiswa dengan peluang karier nyata melalui teknologi digital yang inklusif.

Misi: Menyatukan Dunia Pendidikan dan Industri

Startup ini memiliki misi utama untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman. Melalui platform digital mereka, mahasiswa dapat mengakses pelatihan, magang, mentoring, serta rekrutmen berbasis kompetensi.

CEO sekaligus pendiri startup ini, Rama Setiawan, menjelaskan bahwa tujuan utama mereka bukan sekadar menyediakan lowongan pekerjaan.

“Kami ingin menciptakan jembatan yang nyata antara teori dan praktik. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu dari kampus, tapi juga kesempatan untuk langsung menerapkannya di dunia kerja,” ujarnya.

Fitur Utama: Dari Pelatihan hingga Rekrutmen

Platform digital yang dikembangkan startup ini menawarkan berbagai fitur yang menyatukan kebutuhan kampus, mahasiswa, dan perusahaan. Beberapa di antaranya meliputi:

  1. Career Readiness Program
    Sebuah pelatihan intensif yang mengajarkan keterampilan esensial seperti komunikasi profesional, problem-solving, dan manajemen waktu.
  2. Industry Mentorship
    Program pendampingan langsung dengan para profesional dari berbagai sektor industri. Mahasiswa bisa mendapatkan bimbingan karier sekaligus wawasan tentang realita dunia kerja.
  3. Smart Internship Matching
    Sistem berbasis AI yang mencocokkan profil mahasiswa dengan peluang magang dan kerja sesuai bidang keahlian dan minat.
  4. Campus-Industry Collaboration Hub
    Sebuah ruang kolaborasi digital di mana perguruan tinggi dan perusahaan bisa melakukan riset bersama, proyek inovasi, serta perekrutan terintegrasi.

Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Untuk memperluas jangkauannya, startup ini telah bekerja sama dengan lebih dari 50 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, termasuk universitas negeri dan swasta. Bentuk kolaborasinya beragam, mulai dari penyusunan kurikulum berbasis industri, penyelenggaraan seminar karier, hingga integrasi sistem magang daring.

Salah satu mitra universitas, Universitas Negeri Surabaya (UNESA), menyambut baik inisiatif ini.

“Melalui platform ini, mahasiswa kami bisa mengakses lebih banyak kesempatan magang di perusahaan ternama tanpa harus menunggu program kampus. Ini sangat membantu kesiapan mereka sebelum lulus,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik UNESA, Dr. Ratna Widjaja.

Transformasi SDM Digital di Indonesia

Keberadaan startup seperti ini dinilai selaras dengan arah kebijakan pemerintah dalam memperkuat transformasi digital sumber daya manusia (SDM).
Melalui program seperti Kampus Merdeka, Bangkit by Google, hingga Digital Talent Scholarship, pemerintah mendorong peningkatan kompetensi mahasiswa agar relevan dengan kebutuhan dunia industri masa depan.

Startup ini memperkuat upaya tersebut dengan menghubungkan ekosistem pendidikan dan industri secara organik. Mereka tidak hanya menjadi perantara kerja, tetapi juga mitra strategis bagi kampus untuk menciptakan lulusan yang lebih siap kerja.

“Kami percaya bahwa pendidikan yang efektif adalah yang mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan nyata di lapangan. Itu sebabnya kami tidak hanya fokus pada rekrutmen, tapi juga pembentukan mindset profesional,” jelas Rama.

Dampak Nyata: Dari Mahasiswa ke Profesional

Sejak diluncurkan pada 2023, platform ini telah membantu lebih dari 30.000 mahasiswa dan 200 perusahaan di berbagai sektor.
Banyak kisah inspiratif lahir dari para peserta yang berhasil mengamankan posisi di perusahaan besar setelah mengikuti program mentoring dan pelatihan.

Salah satunya adalah Nadia Rahma, mahasiswa Universitas Diponegoro, yang berhasil diterima magang di perusahaan teknologi global.

“Awalnya saya tidak tahu harus mulai dari mana. Tapi lewat platform ini, saya bisa belajar membuat portofolio dan menjalani simulasi wawancara kerja. Sekarang saya lebih percaya diri menghadapi dunia profesional,” ujarnya.

Cerita sukses seperti ini menjadi bukti bahwa pendekatan edutech yang berorientasi karier dapat membawa perubahan nyata bagi generasi muda Indonesia.

Tantangan dan Rencana Ke Depan

Meski mendapat sambutan positif, startup ini juga menghadapi tantangan, terutama dalam hal penyesuaian antara kebutuhan industri dan kesiapan kampus di berbagai daerah.
Tidak semua perguruan tinggi memiliki akses yang sama terhadap infrastruktur digital atau sumber daya pelatihan industri.

Mereka juga sedang menyiapkan program khusus untuk sektor-sektor strategis, seperti teknologi hijau, logistik, dan kecerdasan buatan.

Selain itu, mereka berambisi memperluas jaringan ke Asia Tenggara, menjadikan startup ini sebagai jembatan regional bagi talenta muda ASEAN.

Kesimpulan

Startup ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi digital dapat mengatasi masalah klasik dunia pendidikan dan ketenagakerjaan.
Dengan menggabungkan pendekatan teknologi, kolaborasi lintas sektor, dan fokus pada pengembangan keterampilan, mereka berhasil menciptakan model baru hubungan antara kampus dan dunia kerja.

Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa masa depan pendidikan Indonesia tidak hanya bergantung pada teori di ruang kelas, tetapi juga kemampuan untuk terhubung dengan ekosistem industri yang dinamis.
Melalui startup ini, kesenjangan antara lulusan dan lapangan kerja perlahan mulai dijembatani — membawa harapan baru bagi generasi muda untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi di era digital.


Sumber Artikel : https://inet.detik.com/
Sumber Gambar : https://inet.detik.com/