Universitas Padjadjaran (Unpad) kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga pada kesejahteraan mahasiswa. Dalam peristiwa banjir besar yang melanda beberapa daerah di Sumatera, sebanyak 44 mahasiswa Unpad terdampak secara langsung. Melihat kondisi tersebut, pihak kampus bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan berupa beasiswa dan dukungan finansial lainnya agar proses belajar para mahasiswa tetap berjalan tanpa hambatan.

Beasiswa ini diberikan sebagai upaya tanggap darurat sekaligus bentuk kepedulian kampus terhadap kondisi psikologis dan ekonomi mahasiswa yang tengah menghadapi masa sulit. Bantuan tersebut mencakup keringanan biaya kuliah, dukungan biaya hidup sementara, hingga akses layanan konseling bagi mahasiswa yang membutuhkan pendampingan emosional.

Dampak Banjir dan Kondisi Mahasiswa

Banjir yang melanda wilayah Sumatera dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan ribuan warga mengungsi dan aktivitas pendidikan banyak yang terganggu. Beberapa mahasiswa Unpad yang berasal dari daerah terdampak melaporkan bahwa rumah keluarga mereka rusak, jaringan komunikasi terputus, dan sebagian orang tua kehilangan sumber penghasilan untuk sementara waktu.

Kondisi ini membuat mereka menghadapi tekanan ganda: mengurus keluarga di tengah bencana sekaligus mempertahankan kewajiban akademik di kampus. Tidak sedikit yang khawatir akan keberlanjutan kuliah karena kondisi ekonomi keluarga berubah drastis. Melihat urgensi tersebut, Unpad memutuskan untuk menurunkan langkah konkret berupa bantuan terstruktur.

Skema Beasiswa dan Bentuk Bantuan

Menurut keterangan resmi dari pihak universitas, beasiswa bagi mahasiswa terdampak banjir ini disalurkan melalui skema bantuan sosial pendidikan. Bentuk dukungannya meliputi:

1. Pembebasan atau Keringanan UKT

Mahasiswa yang tidak dapat membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) akibat kondisi ekonomi keluarganya akan diberikan keringanan, bahkan pembebasan penuh berdasarkan asesmen kebutuhan.

2. Bantuan Biaya Hidup

Bagi mahasiswa yang tinggal di Sumatera dan keluarganya terdampak langsung, Unpad memberikan subsidi biaya hidup untuk periode tertentu. Bantuan ini bertujuan memastikan mahasiswa tetap dapat memenuhi kebutuhan dasar selama masa pemulihan.

3. Akses Dana Darurat

Melalui unit layanan kemahasiswaan, mahasiswa dapat mengajukan dana darurat untuk membantu biaya transportasi, kebutuhan akademik, maupun keperluan mendesak lainnya.

4. Layanan Konseling dan Pendampingan Psikologis

Bencana alam tidak hanya berdampak pada aspek material, tetapi juga pada kesehatan mental. Mahasiswa yang membutuhkan dukungan emosional diarahkan ke pusat layanan konseling kampus.

5. Fleksibilitas Akademik

Fakultas diberi arahan untuk memberikan toleransi berupa penjadwalan ulang ujian, penyesuaian tugas, dan fleksibilitas kehadiran.

Respons Unpad: Peduli dan Proaktif

Rektor Unpad menegaskan bahwa universitas memiliki kewajiban moral untuk menjamin hak pendidikan mahasiswa, terutama dalam kondisi darurat seperti bencana alam. Ia menyebutkan bahwa bantuan ini bukan hanya solusi sementara, tetapi bagian dari pendekatan jangka panjang untuk memperkuat ketahanan mahasiswa terhadap risiko sosial dan ekonomi.

Kampus juga mengapresiasi koordinasi cepat antara fakultas, organisasi mahasiswa, dan unit kesejahteraan kampus dalam melakukan pendataan mahasiswa terdampak. Pendataan dilakukan melalui formulir resmi serta verifikasi lapangan bekerja sama dengan perangkat desa dan otoritas lokal di daerah asal mahasiswa.

Peran Mahasiswa dan Organisasi Kampus

Tidak hanya pihak universitas, organisasi mahasiswa juga turut terlibat dalam memberikan dukungan. Beberapa unit kegiatan mahasiswa (UKM) menggalang donasi internal untuk membantu membeli kebutuhan pokok bagi keluarga mahasiswa terdampak. Selain itu, komunitas daerah di Unpad seperti Ikatan Mahasiswa Daerah (IKAMDA) turut memastikan pendataan berjalan transparan dan kebutuhan mahasiswa tersampaikan dengan tepat.

Hal ini menunjukkan bahwa solidaritas mahasiswa tetap kuat, bahkan ketika mereka berada jauh dari kampung halaman yang tengah dilanda bencana.

Dampak Bantuan bagi Mahasiswa

Beberapa mahasiswa mengungkapkan rasa syukur atas bantuan cepat yang diberikan kampus. Mereka merasa terbantu karena beasiswa tersebut meringankan beban keluarga. Selain itu, fleksibilitas akademik memberi ruang bagi mereka untuk menyesuaikan diri tanpa harus mengorbankan nilai atau kelulusan.

Ada pula mahasiswa yang menyatakan bahwa dukungan konseling dari kampus membantu mereka mengelola stres dan kecemasan pascabencana. Bagi sebagian mahasiswa yang tinggal di Sumatera selama masa kuliah online atau hybrid, bantuan biaya hidup sangat berarti untuk memastikan mereka tetap memiliki akses terhadap internet dan kebutuhan belajar lainnya.

Dampak Jangka Panjang bagi Pendidikan Tinggi

Kebijakan Unpad ini disebut sebagai salah satu model respons kampus yang ideal dalam situasi bencana. Selain berfungsi sebagai langkah tanggap darurat, kebijakan ini memperlihatkan pentingnya peran kampus sebagai institusi yang adaptif dan manusiawi. Di masa depan, langkah seperti ini diharapkan menjadi standar bagi perguruan tinggi di Indonesia, terutama di negara rawan bencana seperti Indonesia.

Bagi mahasiswa, pengalaman ini memperkuat pemahaman bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga komunitas yang memberikan perlindungan saat diperlukan. Sedangkan bagi institusi, kebijakan ini memperkuat reputasi Unpad sebagai kampus yang responsif dan berorientasi pada kesejahteraan mahasiswa.

Penutup

Bantuan beasiswa dan dukungan lain untuk 44 mahasiswa terdampak banjir di Sumatera menjadi bukti bahwa Universitas Padjadjaran tidak sekadar menjalankan fungsi akademik, tetapi juga nilai kemanusiaan. Di tengah bencana dan ketidakpastian, langkah cepat dan terarah ini menunjukkan komitmen kampus dalam memastikan tidak ada mahasiswa yang tertinggal dalam perjalanan pendidikannya.


Sumber Artikel : https://www.detik.com/
Sumber Gambar : https://www.detik.com/