Festifin 2024 Dorong Literasi Finansial Pengajar
Daftar Isi
- 1 Pengajar Sebagai Teladan Literasi Finansial
- 2 Mengenal Festifin 2024
- 3 Menghadapi Tantangan Ekonomi Modern
- 4 Teknologi dan Keuangan: Era Baru Pengajar Cerdas
- 5 Literasi Finansial dalam Kurikulum Sekolah
- 6 Dampak Jangka Panjang bagi Dunia Pendidikan
- 7 Kolaborasi Antar Sektor
- 8 Menuju Pengajar Cerdas Finansial 2025
- 9 Kesimpulan
Pendidikan bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang kemampuan mengelola kehidupan. Di tengah tuntutan zaman yang semakin kompleks, literasi finansial menjadi salah satu keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap individu — termasuk para pengajar.
Melalui acara Festifin 2024, pemerintah bersama sejumlah lembaga keuangan dan institusi pendidikan berupaya memperkuat kemampuan pengajar dalam memahami, mengelola, dan mengajarkan keuangan secara cerdas.
Tujuan utama dari kegiatan ini bukan sekadar membekali pengetahuan dasar finansial, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kemandirian ekonomi dan pengelolaan keuangan berkelanjutan bagi para pendidik.
Pengajar Sebagai Teladan Literasi Finansial
Pengajar bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga panutan. Dalam konteks literasi finansial, pengajar memegang peran penting dalam membentuk pola pikir generasi muda terhadap uang, investasi, dan kesejahteraan ekonomi.
Banyak riset menunjukkan bahwa pengajar yang memiliki literasi finansial baik cenderung mampu menciptakan pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kehidupan nyata siswa. Mereka dapat mengintegrasikan konsep ekonomi dasar ke dalam pelajaran, sehingga siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga cara menerapkannya.
“Ketika pengajar memahami konsep finansial, mereka dapat menanamkan nilai kemandirian dan tanggung jawab finansial kepada murid-muridnya,” ujar Rini Astuti, Direktur Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, dalam pembukaan Festifin 2024.
Mengenal Festifin 2024
Festifin atau Festival Literasi Finansial 2024 merupakan ajang nasional yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta berbagai lembaga perbankan dan fintech.
Acara ini diadakan di beberapa kota besar di Indonesia dan diikuti oleh ribuan pengajar dari berbagai jenjang pendidikan — mulai dari sekolah dasar hingga menengah.
Tema tahun ini adalah “Membangun Pengajar Cerdas Finansial untuk Pendidikan yang Adaptif dan Inspiratif.”
Melalui seminar, workshop, dan pelatihan interaktif, Festifin 2024 menghadirkan berbagai sesi pembelajaran yang fokus pada:
- Manajemen keuangan pribadi untuk pengajar
- Strategi menabung dan investasi aman
- Pemahaman literasi digital dan risiko keuangan online
- Integrasi literasi finansial dalam kurikulum sekolah
Menghadapi Tantangan Ekonomi Modern
Pengajar sering kali menghadapi tantangan finansial yang cukup berat. Gaji yang terbatas, tuntutan profesional, serta kebutuhan hidup yang terus meningkat membuat pengelolaan keuangan menjadi hal yang krusial.
Banyak di antara mereka yang belum memahami cara mengelola gaji, menabung, atau berinvestasi secara bijak. Di sinilah peran Festifin menjadi penting — membantu pengajar berpikir strategis terhadap keuangan pribadi mereka agar tetap stabil dan produktif.
Melalui pelatihan tersebut, para pengajar diajarkan cara menyusun anggaran bulanan yang realistis, mengenali prioritas keuangan, serta menghindari jeratan pinjaman konsumtif yang sering menjadi penyebab masalah ekonomi rumah tangga.
Teknologi dan Keuangan: Era Baru Pengajar Cerdas
Salah satu aspek menarik dari Festifin 2024 adalah pengenalan platform digital finansial. Pengajar diperkenalkan pada aplikasi pengelolaan keuangan, sistem investasi mikro, hingga layanan perbankan digital yang membantu mereka menata keuangan dengan lebih efisien.
Kecakapan digital ini diharapkan menjadi bekal penting bagi para pengajar untuk mengajarkan siswa tentang ekonomi digital — mulai dari transaksi non-tunai, keamanan siber, hingga konsep e-commerce.
“Kami ingin pengajar tidak hanya melek finansial, tetapi juga melek digital. Karena keduanya kini berjalan beriringan,” kata Andi Prasetyo, Ketua Panitia Festifin 2024.
Literasi Finansial dalam Kurikulum Sekolah
Salah satu hasil dari Festifin adalah inisiatif untuk mengintegrasikan literasi finansial ke dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Program ini mendorong sekolah untuk mengajarkan konsep dasar keuangan sejak dini, seperti menabung, mengenal nilai uang, serta pentingnya berhemat.
Pengajar yang telah mengikuti pelatihan Festifin nantinya diharapkan menjadi duta literasi finansial di sekolah, membawa semangat edukasi keuangan kepada siswa melalui metode pembelajaran yang kreatif dan interaktif.
Selain itu, beberapa sekolah juga mulai mengembangkan proyek siswa berbasis finansial, seperti simulasi wirausaha mini, koperasi digital siswa, dan kegiatan menabung bersama.
Dampak Jangka Panjang bagi Dunia Pendidikan
Upaya peningkatan literasi finansial pengajar diyakini memiliki efek domino bagi ekosistem pendidikan secara keseluruhan.
Ketika pengajar lebih cerdas dalam mengatur keuangan, mereka akan lebih tenang secara psikologis, fokus dalam mengajar, dan lebih mampu memberikan inspirasi kepada murid.
Lebih jauh, pembelajaran berbasis literasi finansial juga mendorong generasi muda menjadi cerdas mengelola uang, memahami nilai kerja keras, dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan.
Festifin 2024 tidak hanya tentang angka atau laporan keuangan — tetapi tentang menumbuhkan karakter tangguh, adaptif, dan berorientasi masa depan.
Kolaborasi Antar Sektor
Suksesnya Festifin tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor. Selain pemerintah dan OJK, berbagai lembaga swasta seperti bank nasional, fintech startup, dan lembaga pelatihan keuangan turut berperan aktif.
Mereka menyediakan modul pelatihan, pelatihan investasi mikro, hingga simulasi pengelolaan keuangan yang realistis bagi para peserta.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa literasi finansial bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi gerakan bersama untuk membangun bangsa yang lebih sejahtera.
“Investasi terbaik bagi negara adalah membekali pengajar dengan kecerdasan finansial. Karena dari merekalah lahir generasi yang tangguh dan mandiri,” ujar Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, dalam sambutannya.
Menuju Pengajar Cerdas Finansial 2025
Setelah sukses dengan Festifin 2024, pemerintah berencana memperluas program ini hingga ke tingkat kabupaten/kota pada 2025.
Rencananya, akan dibentuk pusat pelatihan literasi finansial pengajar yang terintegrasi dengan platform digital pembelajaran nasional.
Dengan pendekatan hybrid — menggabungkan pelatihan online dan tatap muka — pengajar dari berbagai daerah dapat mengikuti pelatihan tanpa batasan lokasi.
Langkah ini diharapkan mampu mencetak 10.000 pengajar cerdas finansial di seluruh Indonesia dalam dua tahun ke depan.
Kesimpulan
Literasi finansial bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Di era digital dan ekonomi yang dinamis, pengajar harus mampu mengelola keuangan pribadi sekaligus menanamkan nilai finansial kepada generasi penerus.
Melalui Festifin 2024, Indonesia mengambil langkah penting untuk membangun ekosistem pendidikan yang adaptif, inspiratif, dan berkelanjutan.
Pengajar yang melek finansial bukan hanya mencetak siswa cerdas, tetapi juga membentuk masyarakat yang tangguh secara ekonomi dan mental.
“Pendidikan finansial adalah kunci menuju kesejahteraan bangsa,” tutup Rini Astuti dalam penutupan Festifin 2024.
Sumber Artikel : https://edukasi.kompas.com/
Sumber Gambar : https://edukasi.kompas.com/

 
													 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					 
			    					