Menjadi lulusan terbaik dari salah satu program studi paling kompetitif di Indonesia tentu bukan prestasi biasa. Itulah capaian Sania, wisudawan Sarjana Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi pada periode wisuda terbaru. Pencapaiannya segera menjadi sorotan, terutama karena jurusan Ilmu Komputer dikenal dengan beban akademiknya yang berat, materi teknis yang kompleks, serta tuntutan kerja praktis yang tidak sedikit.

Namun, di balik keberhasilannya, Sania mengungkapkan bahwa ia bukanlah mahasiswa yang mengandalkan kecerdasan semata. Menurutnya, konsistensi, manajemen waktu, dan teknik belajar yang tepat justru menjadi fondasi utama yang membawanya mencapai prestasi akademik tertinggi.

Dalam wawancara dengan beberapa media kampus, Sania menceritakan perjalanan akademiknya, strategi belajarnya, serta tantangan yang ia hadapi selama empat tahun mengenyam pendidikan di Departemen Ilmu Komputer UGM.

Disiplin sebagai Kunci Utama

Sania menekankan bahwa disiplin adalah pilar yang paling membantunya dalam menjalani hari-hari sebagai mahasiswa. Ia terbiasa membuat jadwal belajar yang ketat, bahkan sejak semester pertama. Setiap minggu, ia menyusun rencana belajar detail yang mencakup materi kuliah, latihan pemrograman, proyek kelompok, dan waktu istirahat.

Menurutnya, mahasiswa sering kali kehilangan arah karena tidak memiliki pola harian yang jelas. Dengan jadwal terstruktur, Sania dapat memastikan bahwa setiap tugas diselesaikan tepat waktu tanpa harus begadang atau mengorbankan waktu istirahat. Ia percaya bahwa disiplin inilah yang memungkinkan dirinya tetap fokus, stabil, dan produktif di tengah tekanan akademik.

Manajemen Waktu Berbasis Prioritas

Selain disiplin, Sania mengaku memiliki teknik manajemen waktu yang ia kembangkan sendiri. Teknik tersebut ia sebut sebagai “pemetaan prioritas.” Setiap tugas atau materi kuliah ia kategorikan berdasarkan kompleksitas, tenggat waktu, dan dampaknya terhadap nilai akhir.

Tugas dengan bobot besar atau berhubungan dengan proyek jangka panjang selalu menjadi prioritas utama. Sementara itu, kegiatan yang sifatnya administratif atau kurang mendesak ditempatkan pada sesi waktu berenergi rendah, seperti sore hari setelah kelas.

Metode ini, menurut Sania, membantunya menghindari penumpukan pekerjaan. Ia tidak pernah mengerjakan tugas besar di menit-menit terakhir, sehingga kualitas pekerjaan dapat dijaga secara konsisten.

Belajar Menggunakan Teknik Modern

Tidak hanya mengandalkan metode konvensional, Sania juga menerapkan berbagai teknik belajar modern yang kini banyak digunakan kalangan pelajar dan profesional. Salah satunya adalah metode active recall, yaitu teknik menguji diri sendiri dengan mengingat kembali materi tanpa melihat catatan.

Selain itu, ia menerapkan spaced repetition atau pengulangan materi dalam jeda-waktu terstruktur. Metode ini disebut banyak penelitian efektif untuk meningkatkan retensi jangka panjang.

Menurut Sania, teknik tersebut sangat membantunya memahami mata kuliah yang membutuhkan hafalan konsep, seperti Sistem Operasi, Arsitektur Komputer, hingga beberapa mata kuliah algoritma.

Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi

Sebagai mahasiswa Ilmu Komputer, Sania tentu akrab menggunakan teknologi sebagai alat bantu utama. Ia memanfaatkan aplikasi manajemen tugas digital, platform coding online, hingga perangkat lunak pembuat catatan yang terintegrasi dengan cloud.

Ia mengaku sangat terbantu dengan aplikasi seperti Notion, GitHub, dan berbagai IDE (Integrated Development Environment) yang membantunya mengatur versi kode, kolaborasi proyek, serta dokumentasi materi kuliah.

Bagi Sania, teknologi bukan hanya alat, tetapi juga jembatan efisiensi yang membuat pekerjaannya lebih terstruktur dan rapi.

Menghindari Perfeksionisme Berlebihan

Menariknya, Sania mengaku bahwa salah satu tantangan terbesarnya adalah kecenderungan perfeksionisme. Di awal masa kuliah, ia sering menghabiskan terlalu banyak waktu memperbaiki tugas sampai pada tingkat ideal yang sulit dicapai.

Seiring waktu, ia belajar memahami bahwa perfeksionisme berlebihan justru sering menjadi penghambat. Ia kemudian menerapkan prinsip “selesai lebih baik daripada sempurna” dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan sesuai standar akademik.

Perubahan pola pikir ini membantunya bekerja lebih efisien, mengurangi stres, dan tetap fokus pada pencapaian jangka panjang.

Rutinitas Sehat untuk Mendukung Produktivitas

Berprestasi akademik tidak selalu tentang menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop. Sania sendiri mengakui bahwa menjaga keseimbangan hidup adalah bagian penting dari perjalanan studinya.

Ia memastikan memiliki waktu olahraga ringan, tidur minimal tujuh jam per hari, serta mengatur waktu istirahat setiap beberapa jam belajar. Baginya, tubuh dan pikiran yang sehat adalah syarat mutlak untuk berpikir jernih dan menyerap materi dengan optimal.

Peran Komunitas dan Kolaborasi

Meski terlihat sangat disiplin dan mandiri, Sania menekankan bahwa ia tidak menjalani semuanya seorang diri. Berada di komunitas yang suportif membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan produktif.

Ia aktif dalam beberapa kelompok belajar, organisasi mahasiswa, dan proyek kolaboratif. Diskusi dengan teman seangkatan sering kali membuka sudut pandang baru yang membantunya memahami materi lebih cepat.

Selain itu, lingkungan kompetitif yang sehat di Departemen Ilmu Komputer UGM memotivasinya untuk selalu berkembang.

Menutup Perjalanan dengan Prestasi Tertinggi

Empat tahun perjalanan akademik Sania akhirnya ditutup dengan prestasi gemilang: menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi di program studinya. Prestasi ini tidak hanya membanggakan dirinya dan keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain yang berjuang melewati dinamika dunia perkuliahan.

Sania menegaskan bahwa keberhasilan bukan hanya tentang kecerdasan, melainkan tentang usaha yang konsisten. Baginya, setiap mahasiswa memiliki peluang besar untuk mencapai hasil terbaik jika mau membangun kebiasaan positif dan memanfaatkan potensi diri secara optimal.


Sumber Artikel : https://edukasi.sindonews.com/
Sumber Gambar : https://edukasi.sindonews.com/